clock

Minggu, 17 Februari 2013

MESIN GERINDA




Kemampuan menajamkan alat potong dengan mengasahnya dengan pasir atau batu telah ditemukan oleh manusia primitif sejak beberapa abad yang lalu. Alat pengikis digunakan untuk membuat batu gerinda pertama kali pada zaman besi dan pada perkembangannya dibuat lebih bagus untuk proses penajaman. Di awal tahun 1900-an, penggerindaan mengalami perkembangan yang sangat cepat seiring dengan kemampuan manusia membuat butiran abrasive seperti silikon karbida dan aluminium karbida. Selanjutnya dikembangkan mesin pengasah yang lebih efektif yang disebut mesin gerinda. Mesin ini dapat mengikis permukaan logam dengan cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda.kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Bagian-Bagian Utama Mesin Gerinda Datar





Keterangan Gambar 

  1. Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda.
  2. Pembatas langkah meja mesin
  3. Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.
  4. Spindel penggerak meja mesin naik turun
  5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
  6. Tuas pengontrol meja mesin
  7. Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.
  8. Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.
  9. Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan

II. Jenis-Jenis Mesin Gerinda



  • Mesin Gerinda Datar
Penggerindaan datar adalah suatu teknik penggerindaan yang mengacu pada pembuatan bentuk datar, bentuk dan permukaan yang tidak rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada kotak meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. 
Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 macam.
  1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut. 
  2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros. 
  3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut.
  4. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam.

  1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
  2. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).
 III.  Macam-macam batu gerinda

Selain jenis-jenis batu gerinda yang di atas juga terdapat jenis lain seperti shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels.
Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
1. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter
4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umunya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.
IV.  Alat-alat
Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut :
1. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan penggerindaan, terutama pada saat melakukan dressing.
2. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat penggerindaan.
3. Bevel protector, alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan penggerindaan.
4. Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat kerataan/ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.
5. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.
6. Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.
7. Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.

V.  Langkah kerja 

Langkah kerja pengasahan cutter end mill:
I. Meratakan permukaan Cutter:
Dengan menggunakan batu gerinda flat wheels, sudut-sudut sisi potong pada cutter akan di-nol-kan. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilaksanakan:
1. Pasang cutter pada collet yang sesuai dan dipasang pada poros utama.
2. Mengatur sudut-sudut (no.4 dan 25) sehingga menunjukkan angka nol pada skala, posisi cutter tegak lurus pada batu gerinda.
3. Mengatur ketinggian batu gerinda (no.11) sampai satu center dengan cutter.
4. Mengatur stopper (no.8) sedemikian rupa sehingga permukaan cutter mengenai batu gerinda tepat setengah diameternya.
5. Melepas pin (no.26) sehingga dapat memutar handle (no.28) secara bebas.
6. Melakukan gerak pemakanan dengan memutar handle (no.28) dan juga memutar handle (no.10) sampai permukaan cutter rata.
II. Mengasah sisi potong Cutter:
Dengan menggunakan batu gerinda cup wheels, sudut-sudut sisi potong pada cutter akan dibentuk kembali. Dimana cutter masih dalam satu settingan pada saat meratakan permukaan cutter.
1. Dengan menggunakan pin (no.26) untuk menahan skala (no.27).
2. Catatan: perhatikan jumlah mata potong pada cutter!!!
3. Mengatur sudut (no.4) sehingga membentuk sudut 2-3°.
4. Mengatur sudut (no.25) sehingga membentuk sudut 10-15°.
5. Mengatur ketinggian batu gerinda (no.11) sampai satu center dengan cutter.
6. Mengatur stopper (no.8), usahakan agar gerak pemakanan mencapai garis tengah pada cutter.
7. Melakukan gerak pemakanan dengan memutar handle (no.10) sambil menggerakkan handle (no.9) kekiri dan kekanan, sehingga permukaan sisi potong terasah semua.
8. Setelah mencapai kedalaman pemakanan tertentu pada skala, lepas pin (no.26) dan memutar skala (no.27) sesuai dengan jumlah mata potong pada cutter.
9. Ulangi langkah No.4, sampai semua sisi mata potong terasah semua.
10. Kembali mengatur sudut (no.25) hingga membentuk 6-8°, dan ulangi kembali langkah No.3-6.
11. Untuk menge-cek apakah mata cutter sudah terasah dengan baik dan mempunyai ketinggian yang sama satu dengan yang lain, gunakan block dengan permukaan yang rata, dan letakkan cutter tegak lurus dengan permukaan bidang tersebut.
III. Mengasah sisi samping (Diameter Luar).
Dengan menggunakan batu gerinda cup wheels, sisi samping cutter digerinda agar mempunyai sisi potong yang tajam pada saat melakukan gerak pemakanan samping.
1. Masih dalam satu settingan pada pengerindaan sebelumnya, atur sudut (no.4) membentuk sudut 90°.
2. Melepas pin (no.26) sehingga handle (no.28) dapat berputar dengan bebas.
3. Mengatur ketinggian batu gerinda (no.11) sehingga satu center pada cutter.
4. Mengatur stopper (no.8), usahakan seluruh sisi samping pada cutter terasah semua.
5. Dengan menggerakkan handle (no.9) ke kiri dan ke kanan, dan melakukan gerak pemakanan (no.10) dan memutar handle (no.28).
6. Usahakan jangan melakukan pemakanan terlalu banyak karena menyebabkan pengurangan diameter cutter
Langkah kerja pengasahan pahat bubut
Dengan menggunakan batu gerinda cup wheels, dan menggunakan sistem pencekaman pahat dengan tanggem.
1. Cekam pahat dengan tanggem, usahakan posisi pahat sejajar/lurus dengan tanggem.
2. Mengatur stopper dan ketinggian batu gerinda terhadap pahat, usahakan satu center!
3. Mengasah permukaan bidang A, perhatikan sudut-sudutnya! (lihat gbr. tampak atas dan samping).
4. Mengasah permukaan bidang B, perhatikan sudut-sudutnya! (lihat gbr. tampak depan).
5. Mengasah permukaan bidang C, perhatikan sudut-sudutnya! (lihat gbr. tampak depan dan atas).
Perhatian: Dalam melakukan penggerindaan, agar diperhatikan kondisi batu gerinda, apabila batu terlihat kotor (terdapat bercak hitam pada batu) maka diperlukan proses dressing pada batu gerinda!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar